ERDIKHA MORNING IDEA 30 AGUSTUS 2021
View PDF
30 Aug 2021

Setelah Simposium The Fed & Covid-19 Case Kembali 10.000, Bagaimana IHSG? 

Indeks pada perdagangan minggu lalu ditutup melemah pada level 6041. Ditransaksikan dengan volume yang relatif sepi jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari perdagangan. Indeks dibebani oleh sektor Infrastructures (-0.957%), Energy (-0.765%), Consumer Cyclicals (-0.572%), Basic Materials (-0.552%), Financials (-0.505%), Properties & Real Estate (-0.282%), Industrials (-0.255%), Consumer Non-Cyclical (-0.086%), kendati ditopang oleh sektor Transportation & Logistic (0.019%), Healthcare (0.409%), Technology (2.578%) yang mengalami penguatan walaupun tifak signifikan. Pelemahan yang terjadi pada indeks domestik pada akhir pekan lalu dikarenakan para pelaku pasar cenderung menunggu bagaimana hasil dari simposium The Fed yang dilaksanakan pada Jumat malam waktu US mengenai Tapering dan skemanya seperti apa. Benar saja, pada simposium tersebut The Fed mengatakan bahwa akan mulai mengurangi pembelian aset atau tapering pada tahun ini, dan hampir semua peserta simposium tersebut setuju dengan melihat kondisi perekonomian US saat ini, dimana tingkat inflasi sudah sesuai target, kemudian defisit ketenagakerjaan akibat adanya pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu juga sudah mulai hampir menyentuh level normal sebelum pandemi atau sesuai target The Fed juga, sehingga dari pertemuan simposium tersebut hampir semuanya setuju untuk dilakukan Tapering atau pengurangan pembelian aset pada tahun ini. Namun, The Fed juga mengatakan bahwa untuk lebih lanjutnya terkait Tapering ini baru akan dilakukan rapat selanjutnya pada bulan September dan ada kemungkinan pelaksanannya tidak jauh dari tanggal rapat tersebut atau maksimal oktober dengan skema pengurangan $ 120 miliar per bulan selama 8 bulan. Sementara untuk suku bunga the Fed belum membahas akan ada perubahan mulai kapan tetapi menurut kami untuk meminimalisir gejolak pasar yang terlalu tinggi atau fluktuasi market yang terlalu tinggi, kemungkinan the Fed baru akan melakukan perubahan kebijakan moneter untuk suku bunga diakhir-akhir periode pengurangan pembelian aset (tapering) atau bahkan setelahnya. Kemudian selain terkait hasil simposium The Fed, pekan ini akan rilis data terkait beberapa indikator ekonomi domestik yang kemungkinan berpotensi mempengaruhi pergerakan indeks yang mungkin sedikit tertekan juga karna adanya respon para pelaku pasar terkait Tapering yang akan dilakukan oleh bank sentral US The Fed meliputi rilisnya data manufaktur PMI yang sebelum nya pada bulan Juli lalu sempat terkontraksi cukup dalam karena dampak dari diberlakukannya PPKM Darurat pada periode tersebut sehingga menganggu dari sisi produksi serta pesanan ekspor pada bulan Juli. Kontraksi PMI Manufajturnya sebesar 40,1 pada bulan Juli, dan diproyeksikan pada bulan Agustus akan sedikit membaik meskipun berdasarkan Trading Economics proyeksinya masih dibawah acuan level manufaktur faktur Indonesia (50) yakni 41. Kemudian, selain dari manufaktur akan rilis juga tingkat inflasi di bulan Agustus secara bulanan dan tahunan yang diproyeksikan akan ada sedikit kenaikan secara tahunan sebesar 1,6% dari sebelumnya 1,52% dan bulanan yang masih cenderung kecil yakni sebesar 0,05% dari sebelumnya 0,08% pada bulan Juli. Selain terhadap indeks, kemungkinan rilisnya data indikator ekonomi domestik ini juga akan berpotensi mempengaruhi pergerakan nilai mata uang garuda yakni Rupiah hingga Obligasi Negara atau SBN. Selain dari Domestik, ada juga terkait rilisnya data manufaktur dari China dan US. Untuk China diproyeksikan akan berada dilevel 50,2 dari sebelumnya pada bulan Juli 50,3 atau bisa dikatakan sebenarnya kurang lebih cenderung masih stagnan untuk proyeksi manufaktur China pada bulan Agustus. Kemudian untuk US yakni berdasarkan markit PMI akan berada pada level 61,2 dari sebelumnya 63,2, proyeksi yang masih tergolong ekspansi namun melambat karena memang pada bulan inikan kasus Covid-19 di US sedang kembali meningkat kemudian menurut kami karna sebelumnya laju pertumbuhan ekonomi US recovery lebih dulu, beberapa data ekonomi juga sudah membaik sejak awal tahun 2021 termasuk data manufaktur sehingga wajar apabila saat ini pemulihannya seolah sedikit melambat karna kenaikan tertinggi karna recovery ini terjadi pada semester pertama tahun 2021. Kemudian selain dari data manufaktur, untuk US akan rilis juga data terkait tenaga kerja AS yang merupakan acuan The Fed dalam menetapkan tapering. Di hari Rabu, akan ada data tenaga kerja AS versi Automatic Data Processing Inc (ADP) yang biasa dijadikan acuan dan memprediksi data tenaga kerja versi pemerintah AS yang akan dirilis hari Jumat. Untuk awal pekan, senin (30/8/2021) dari domestik belum ada jadwal rilsi indikator ekonomi, namun dari Jerman akan rilis terkiat tingkat inflasi secara tahunan dan bulanannya yang diproyeksikan akan tumbuh sebesarc 3,9% dari 3,8% secara tahunan dan 0,1% dari 0,9% untuk bulanannya pada bulan Agustus. Selain Jerman, hari senin dari domestik kemungkinan akan ada kabar terkait perkembangan PPKM Level 4 dan level 3 yang sebelumnya sempat diperpanjang hingga akhir Agustus, apakah dengan tren kasus yang terus menurun ini akan kembali diperpanjang atau tidak. Berdasarkan data per tanggal 28 Agustus 2021 untuk penambahan kasus baru harian Covid-19 domestik sudah turun hingga 10.050 dan untuk rata-rata selama 7 hari berkisar di 14.194. Sudah hampir mendekati level penurunan pada awal tahun 2021. Berdasarkan beberapa katalis diatas maka kami mmeproyeksikan indeks pada senin (30/8/2021) diperkirakan akan bergerak pada range level support 6000 dan level resistance 6100.






PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com